Adakah di antara Anda para pebisnis yang tidak mengenal Dewa Eka Prayoga? Ia adalah seseorang yang pernah mengalami kebangkrutan dalam bisnisnya sebesar 7,7 miliar. Namun berkat kegigihannya untuk bangkit, ia telah menjadi seorang master copywriting yang telah memiliki banyak bisnis. pada Suatu malam di tanggal 4 Maret 2016, ia membagikan kisah suksesnya bagaimana ia membangun bisnis setelah mengalami keterpurukan.
Ketika ia bangkrut, ia merasakan semua apa yang dirasakan orang-orang ketika bangkrut dari bisnisnya. Mulai dari stres, depresi, sampai takut akan hari esok. Apalagi, saat itu ia telah menikah. Takut akan bagaimana nasib istri dan anaknya kelak. Sejak itu ia pun menanamkan peribahasa dalam dirinya: bantu orang lain dahulu, dibantu Allah kemudian.
Dalam kondisi jatuh prinsip tersebut terus ia lakukan. Dari sedekah sampai memotivasi orang lain untuk sukses dalam bisnisnya. Padahal ia yakin, dirinya pun lebih pantas untuk dimotivasi. Ia tetap yakin pertolongan Allah pasti datang.
Berkat motivasi dari seorang kawan yang juga pebisnis, ia terdorong untuk menuliskan pegalamannya dalam sebuah buku. Ide menulis tersebut menjadi anak tangga pertama yang mengantarkannya sukses membangun bisnisnya kembali. Buku pertamanya tentang bisnis berjudul “7 Kesalahan Fatal Pengusaha Pemula”. Buku itu ia jual secara personal hanya melalui online. Ia mengakui buku yang dijual sejak yang pertama hingga kini rata-rata mahal. “Saya bukan menjual kertas. Tapi menjual ilmu dan pengalaman. Demi mendapatkannya, seseorang pasti tidak akan sayang untuk mengeluarkan uang,” tuturnya. Lalu bagaimana hasilnya? Buku tersebut telah cetak ulang sampai 4 kali dan terjual lebih dari 10.000 eksemplar. Dengan konsep bisnisnya itu, ia mendapatkan margin yang besar karena tidak perlu membagi keuntungan dengan penerbit dan toko buku.
Keberhasilan Dewa dalam membangun bisnisnya kembali membuat ia ingin terus bermanfaat bagi orang lain. Bila ia telah sukses berjualan, ia ingin membantu orang lain jago jualan.So, menjadi pebisnis saja bagi dia tidak cukup. “Jadi pebisnis paling ya mentog jualan. Maka selain jadi pebisnis saya juga jadi pembicara. Dengan jadi pembicara, saya bisa berbagi pengalaman saya bagaimana agar siapapun dapat jago jualan.”
Menurutnya, jualan harus tumbuh. Materi yang digunakan untuk berjualan harus terus di-upgrade.Siapa yang omsetnya sama atau malah lebih kecil dari bulan lalu, ia adalah penjual yang merugi. “Seorang pengusaha hanya bisa bertahan hidup dari berjualan. No Selling, dying!”ujarnya.
Membangun Kolam Uang
Dewa Eka Prayoga memberikan analogi kepada hadirin yang datang, bila kita membutuhkan uang 50 juta dalam waktu cepat, apa yang harus dilakukan? Berbagai masukan datang dari para hadirin. Ada yang bilang harus bekerja, jualan, bisnis, pinjam, sampai maling!
Semua masukan diurai satu per satu oleh Dewa. Cara yang benar namun dibutuhkan waktu yang lama seperti bekerja, dihapus. Cara yang cepat namun haram untuk dilakukan seperti maling juga dihapus.Meminjam uang juga dihapus karena hal tersebut bukan solusi, tapi menimbulkan masalah baru. Akhirnya tersisa hanya 2 cara: berjualan atau berbisnis.
Menurut Dewa, bila kita memancing pada kolam yang tepat, kita akan dapat ikan yang banyak. Begitu pula dengan berjualan. Jualan itu cukup melelahkan, jadi bangunlah kolam uang. Mengapa begitu? Untuk berjualan semua dilakukan sendiri. Dari pengadaan barang, pelayanan kepada konsumen, sampai pengiriman. Lain halnya dengan berbisnis. Dengan berbisnis, jualan tetap jalan, owner jalan-jalan. Menjadi pebisnis, Anda tidak perlu mengatur semuanya, karena semua sudah dilakukan oleh karyawan Anda.
Di sinilah Dewa memberikan jurus membangun kolam uang dengan tepat sebagai pebisnis. Apa saja?
1. Buat kolam: Anda harus membuat list database berupa email, nomor HP, sampai pin BBM. Target Anda tersebut nantinya akan dimasukkan ke dalam grup BBM, grup WhatsApp, dan grup facebook yang juga harus Anda buat.
2. Siapkan umpan: sebelum Anda memasukkan mereka ke dalam grup, siapkan dulu umpan yang nantinya akan Anda beri kepada mereka. Contoh umpan tersebut seperti free e-book, free audiobooks, free gift, free kupon, voucher, kuis, game, dll.
3. Masukkan ikan ke dalam kolam: setelah Anda menyiapkan umpan, Anda dapat memasukkan mereka ke dalam kolam yang telah Anda buat, entah itu grup BBM, Facebook, atau WhatsApp.
4. Kasih makan ikan: di fase ini Anda harus memiliki prinsip “sharing dahulu, selling kemudian” atau “sharing dulu baru jualan, kasih dulu baru nerima”. Edukasi, interaksi, baru Anda lakukan promosi. Karena pada dasarnya orang-orang tidak suka dijualin, namun anehnya mereka suka membeli.
5. Jaring: tahap yang sudah terbangun: kenalan > bangun kedekatan > building trust. List akan membeli jika sudah trust. Anda harus menyiapkan umpan, luruskan niat, mainkan copywriting, dan melakukan di timing yang tepat. Setelah semuanya siap, itulah waktu bagi Anda dapat menjaring.
Dewa Eka Prayoga memberi pertanyaan kepada kami semua para hadirin dan saya sampaikan kepada pembaca.
Sudahkah Anda melakukannya selama ini?
Apakah Anda sudah membangun list Anda?
Apakah Anda sudah membinanya dengan baik?
Apakah Anda sudah menjual?
Kalau belum, sekaranglah waktunya bagi Anda untuk menyiapkan semuanya. Semoga sukses!
0 Response to "Membangun Kolam Uang Ala Dewa Eka Prayoga"
Post a Comment