Tekanan sosial dapat terjadi di sekitar kita, bahkan tak jarang dapat menimpa kita. Tekanan sosial merupakan perbedaan pendapat, komen negatif, dan ‘pembicaraan’ dari orang yang ada di sekitar kita atas apa yang kita lakukan. Mengapa hal itu dapat terjadi? Alasannya beragam. Ada yang memang tidak suka dengan kita dan apa yang kita lakukan, ada yang karena apa yang kita lakukan termasuk sesuatu yang di luar mainstream kebanyakan orang.
Nah, mindset dalam masyarakat kebanyakan saat ini mengharuskan seseorang bekerja secara full time. Bila seseorang memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan, salah satu contoh adalah berbisnis online, tekanan sosial akan dapat menimpa orang tersebut. Cemoohan atau komen negatif akan samar-samar menghiasi telinga entah dari keluarga maupun lingkungan yang menganggap dirinya bodoh telah meninggalkan pekerjaan demi sesuatu yang menurut mereka ‘tidak jelas’.
Bila Anda melakukan itu, Anda akan dianggap pengangguran dan dianggap pemalas oleh orang-orang di sekitar Anda. Padahal mereka sama sekali tidak mengetahui apa itu bisnis online, bagaimana menjalaninya, dan apa potensi yang dapat dihasilkan. Parahnya, ketidaktahuan mereka malah ditambah dengan komentar negatif yang justru sangat membuat Anda merasa tidak nyaman.
Kemudian, bila Anda terlihat sukses dan menghasilkan uang, apakah masalah akan selesai sampai di situ? Tidak juga. Anda akan diduga melakukan hal-hal gaib seperti melakukan babi ngepet, ikut pesugihan, atau memelihara tuyul. Karena terlihat tidak pernah ke mana-mana, tapi bisa punya uang banyak. Gunjingan kepada Anda pun bisa semakin besar.
Lalu apa yang harus dilakukan untuk mengatasi hal-hal tersebut? Simak tips mengatasi tekanan sosial dalam berbisnis online berikut ini.
1. Komunikasikan
Sebenarnya komen negatif dapat muncul karena ketidaktahuan seseorang. Bila kita mencoba untuk mengkomunikasikan, hal seperti ini sesungguhnya dapat diredam. Anda tidak mesti sibuk terus-menerus di depan komputer tanpa mempedulikan situasi di sekeliling Anda, bukan? Sesekali cobalah membaur dengan pihak-pihak yang suka berkomentar negatif. Jelaskan mengapa banyak website yang beriklan di TV seperti OLX, Tokopedia, atau Traveloka. Mereka semua adalah sekian dari banyak perusahaan yang bergerak di dunia online. Bila perlu Anda simulasikan agar mereka mengerti, seperti Anda mengupload foto produk di internet, kemudian ada konsumen yang berminat, konsumen mentransfer sejumlah uang, sampai Anda melakukan pengemasan dan mengirimnya ke jasa pengiriman terdekat. Dari situlah mereka akan dapat mengerti apa saja yang Anda kerjakan dan bagaimana Anda mendapatkan uang.
2. Bila Perlu, Jangan Jalani di Rumah, Sewalah Sebuah Tempat
Cara ini hanya bisa dilakukan bagi Anda yang memiliki budget lebih untuk menyewa rumah atau kos. Memang salah satu kemudahan berbisnis online adalah dapat dikerjakan dari rumah. Namun bila Anda harus menyewa sebuah tempat, hal ini juga pilihan yang tepat. Karena Anda akan merasa memiliki kantor sendiri di mana bosnya adalah Anda. Anda pun akan lebih bersemangat dalam melakukan aktivitas bisnis dan menaikkan omset, karena tempat tersebut telah Anda sewa dengan uang Anda sendiri hanya untuk kegiatan berbisnis. Cara ini juga akan membuat tekanan sosial berkurang, karena mereka sudah mengira Anda keluar rumah untuk bekerja. Taruhlah komputer atau laptop di rumah sewa tersebut serta gudang bila Anda juga hendak menyetok produk.
3. Bila Sudah Berkembang, Berinvestasilah untuk Bisnis Offline
Bila bisnis Anda sudah semakin berkembang, mulailah berpikir untuk membuka toko offline yang letaknya tidak jauh dari rumah. Toko offline dapat serupa dengan toko online Anda atau Anda memiliki ide dengan menjual produk yang berbeda. Dengan dibukanya toko offline, secara tidak langsung Anda telah memberi tahu pencemooh Anda bahwa toko offline Anda adalah hasil dari Anda membuka toko online.
Demikian artikel tips mengatasi tekanan sosial dalam berbisnis online. Semoga bermanfaat!
Sumber: onlenpedia.com
0 Response to "Tips Mengatasi Tekanan Sosial dalam Berbisnis Online"
Post a Comment